Profil Desa Gunungmujil

Ketahui informasi secara rinci Desa Gunungmujil mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Gunungmujil

Tentang Kami

Profil Desa Gunungmujil, Kuwarasan, Kebumen. Mengupas tuntas karakteristik desa perbukitan yang unik, potensi pertanian lahan miring, serta menyoroti keunggulan pada sektor peternakan kambing sebagai pilar ekonomi alternatif yang tangguh.

  • Identitas Geografis sebagai "Gunung Mujil"

    Nama dan karakter desa ini didefinisikan oleh kondisi topografinya yang berbukit (gunung) dan menonjol (mujil), yang membentuk pola hidup dan model ekonomi warganya.

  • Adaptasi Pertanian di Lahan Miring

    Masyarakatnya telah ahli dalam mengelola lahan miring melalui sistem terasering untuk sawah dan budidaya palawija, menunjukkan kearifan lokal dalam beradaptasi dengan alam.

  • Peternakan Kambing sebagai Sektor Ekonomi Unggulan

    Desa ini menjadi salah satu sentra peternakan kambing di wilayahnya, di mana ternak ini menjadi sumber pendapatan penting dan investasi bagi banyak keluarga.

XM Broker

Desa Gunungmujil, sebuah wilayah dengan topografi yang khas di Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, menyandang nama yang secara harfiah menggambarkan kondisi geografisnya. Berasal dari kata "Gunung" (gunung atau bukit) dan "Mujil" (sebuah istilah lokal yang bisa bermakna muncul atau menonjol), nama ini merujuk pada sebuah pemukiman yang berada di kawasan perbukitan yang menonjol. Realitas geografis ini bukan hanya menjadi ciri fisik, tetapi juga menjadi tempaan yang membentuk karakter masyarakat yang tangguh serta model ekonomi yang adaptif dan unik.Profil ini akan menyajikan gambaran mendalam tentang Desa Gunungmujil, mulai dari jejak geografis di balik namanya, kondisi demografi dan karakter masyarakatnya yang ulet, hingga pilar-pilar ekonomi yang disesuaikan dengan tantangan lahan miring. Sorotan utama akan diberikan pada bagaimana desa ini berhasil mengoptimalkan pertanian di lereng perbukitan dan mengembangkan sektor peternakan kambing sebagai salah satu keunggulan kompetitifnya. Dengan menyajikan data akurat dan analisis objektif, artikel ini bertujuan memberikan potret utuh Desa Gunungmujil sebagai contoh nyata harmoni antara manusia dan alam perbukitan.

Jejak Geografis di Balik Nama Gunungmujil

Nama "Gunungmujil" adalah sebuah potret verbal dari lanskap desa. Para leluhur menamai wilayah ini berdasarkan ciri alam yang paling menonjol, yakni keberadaan sebuah atau serangkaian bukit (gunung) yang "muncul" atau "menonjol" (mujil) di antara dataran yang lebih rendah di sekitarnya. Identitas sebagai "desa bukit" ini menjadi benang merah yang merajut seluruh aspek kehidupan di dalamnya.Pola pemukiman warga cenderung mengikuti kontur tanah untuk menghindari area yang terlalu curam. Pola pertanian pun harus beradaptasi melalui rekayasa teknis seperti terasering. Bahkan, karakter sosial masyarakatnya pun ikut terbentuk; hidup di perbukitan menuntut kerja keras, semangat gotong royong yang lebih kuat untuk menaklukkan medan, serta kearifan dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk mencegah bencana seperti tanah longsor.

Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif

Secara geografis, Desa Gunungmujil merupakan bagian dari zona transisi antara dataran rendah dan kawasan perbukitan di selatan Kebumen. Topografinya yang bergelombang memberikan variasi agroklimat yang berbeda dari desa-desa di dataran datar.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen yang dipublikasikan pada tahun 2025 (untuk data tahun 2024), luas wilayah Desa Gunungmujil tercatat sekitar 2,23 kilometer persegi (223 hektare). Pemanfaatan lahannya merupakan kombinasi antara sawah terasering, tegalan atau lahan kering, serta pekarangan dengan tanaman keras. Batas-batas wilayah administratif Desa Gunungmujil yaitu sebagai berikut:

  • Di sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Kuwarasan.

  • Di sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Wonoyoso dan Desa Mangli.

  • Di sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Lemahduwur.

  • Sementara di sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Bendungan.

Posisi ini menempatkannya sebagai wilayah hulu bagi beberapa aliran air kecil, menjadikan peranannya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan tata air cukup penting.

Demografi dan Karakter Masyarakat Perbukitan

Menurut data kependudukan termutakhir, Desa Gunungmujil dihuni oleh 2.670 jiwa. Dengan luas wilayah 2,23 km², maka tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.197 jiwa per kilometer persegi. Karakter masyarakat Gunungmujil terbentuk oleh tantangan alam yang mereka hadapi sehari-hari. Mereka adalah komunitas yang ulet, sabar dan memiliki etos kerja yang tinggi.Aktivitas pertanian di lahan miring menuntut kekuatan fisik dan ketelatenan yang lebih besar dibandingkan di lahan datar. Hal ini menumbuhkan semangat juang dan resiliensi yang kuat. Ikatan sosial dan semangat gotong royong juga cenderung lebih erat, karena kerja sama menjadi kunci untuk mengatasi berbagai kesulitan bersama, mulai dari mengangkut hasil panen dari lokasi yang sulit hingga memperbaiki jalan yang rusak.

Tata Kelola Pemerintahan Desa

Pemerintahan Desa Gunungmujil, dipimpin oleh Kepala Desa beserta jajarannya, memiliki tantangan dan prioritas pembangunan yang khas. Program kerja yang dirumuskan dalam Musrenbangdes sering kali berfokus pada isu-isu yang relevan dengan kondisi perbukitan, seperti pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan di medan yang sulit, program konservasi tanah dan air untuk mencegah erosi, serta fasilitasi bagi pengembangan ekonomi alternatif yang cocok dengan lingkungannya.Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bekerja keras untuk memastikan bahwa Dana Desa dan sumber daya lainnya dialokasikan secara efektif untuk menjawab kebutuhan spesifik tersebut. Kemitraan dengan dinas-dinas terkait, seperti Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan, juga secara aktif dijalin untuk mendatangkan program penyuluhan dan bantuan teknis.

Pilar Ekonomi: Adaptasi Agraris dan Keunggulan Peternakan Kambing

Perekonomian Desa Gunungmujil merupakan cerminan dari kemampuan adaptasi masyarakatnya. Terdapat dua pilar utama yang menopang kehidupan warga.1. Pertanian Lahan Miring: Ini merupakan pilar dasar. Untuk menanam padi, masyarakat telah secara turun-temurun menerapkan teknologi kearifan lokal berupa sawah terasering. Sistem ini tidak hanya memungkinkan budidaya padi di lereng bukit, tetapi juga berfungsi sebagai media konservasi yang efektif untuk menahan laju erosi. Di lahan-lahan yang lebih kering (tegalan), warga menanam aneka palawija seperti singkong, jagung, dan kacang-kacangan yang tidak memerlukan banyak air.2. Peternakan Kambing sebagai Sektor Unggulan: Inilah yang menjadi keunggulan kompetitif Desa Gunungmujil. Kondisi perbukitan yang kaya akan pakan hijauan dari rambanan dan rerumputan sangat ideal untuk pengembangan ternak kambing. Hampir setiap keluarga memiliki beberapa ekor kambing yang dipelihara di kandang dekat rumah. Kambing menjadi bentuk investasi atau "tabungan hidup" yang sangat likuid. Ternak ini mudah dijual kapan saja saat ada kebutuhan mendesak. Selain itu, sektor ini juga menjadi sumber pasokan daging yang penting untuk pasar lokal, terutama menjelang hari-hari besar seperti Idul Adha. Kotoran kambing pun dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang sangat baik untuk menyuburkan lahan pertanian mereka.

Pembangunan Infrastruktur: Menaklukkan Tantangan Topografi

Pembangunan infrastruktur di Desa Gunungmujil selalu berhadapan dengan tantangan topografi. Pembangunan jalan menjadi prioritas utama, karena akses yang baik adalah kunci untuk membuka isolasi dan melancarkan arus ekonomi. Jalan yang menanjak dan berkelok membutuhkan konstruksi yang lebih kokoh dan biaya yang lebih tinggi.Selain jalan, infrastruktur pengelolaan air juga sangat vital. Pembangunan embung kecil atau penampungan air di titik-titik strategis menjadi penting untuk menyimpan air hujan sebagai cadangan di musim kemarau. Program penyediaan air bersih untuk pemukiman yang berada di dataran lebih tinggi juga menjadi perhatian serius pemerintah desa.

Tantangan dan Visi Pembangunan Berbasis Konservasi

Tantangan utama yang dihadapi Desa Gunungmujil bersifat ekologis dan ekonomis. Secara ekologis, risiko tanah longsor dan erosi menjadi ancaman laten yang harus dimitigasi secara terus-menerus. Ketersediaan air bersih dan untuk pertanian juga menjadi isu kritis, terutama saat musim kemarau panjang. Secara ekonomis, peningkatan skala usaha peternakan kambing memerlukan dukungan dalam hal manajemen kesehatan ternak, akses bibit unggul, dan pemasaran yang lebih baik.Visi pembangunan Desa Gunungmujil ke depan ialah menjadi "Desa Agropolitan Berbasis Konservasi". Visi ini mengintegrasikan pengembangan pertanian dan peternakan dengan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Beberapa strategi yang dapat ditempuh antara lain:

  • Pengembangan Agroforestri: Menggalakkan penanaman pohon keras di sela-sela tanaman semusim untuk memperkuat struktur tanah dan menyimpan air.

  • Peningkatan Nilai Tambah Ternak: Mendorong pengembangan produk olahan dari kambing, seperti susu kambing etawa, atau bahkan kuliner khas sate kambing Gunungmujil.

  • Optimalisasi Peran BUMDes: Menjadikan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) sebagai pusat pemasaran kolektif untuk ternak kambing, sehingga posisi tawar peternak menjadi lebih kuat.

Penutup

Desa Gunungmujil, Kecamatan Kuwarasan, adalah sebuah bukti nyata bahwa keterbatasan alam bukanlah halangan, melainkan sebuah pendorong untuk lahirnya kreativitas dan ketangguhan. Masyarakatnya telah berhasil "menari" mengikuti irama kontur tanah perbukitan, menciptakan sebuah harmoni antara kehidupan manusia, lahan pertanian, dan ternak. Dengan terus memegang teguh prinsip adaptasi dan kearifan dalam mengelola lingkungan, Desa Gunungmujil memiliki fondasi yang sangat kokoh untuk terus mendaki menuju puncak kesejahteraan yang dicita-citakan.